2 Raja-raja 14:1-2
KonteksAmazia, raja Yehuda
14:1 Dalam tahun kedua zaman Yoas bin Yoahas, raja Israel, Amazia 1 , anak Yoas raja Yehuda menjadi raja.
14:2 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem.
2 Raja-raja 14:23
KonteksYerobeam bin Yoas, raja Israel
14:23 Dalam tahun kelima belas zaman Amazia bin Yoas, raja Yehuda, Yerobeam, f anak Yoas, raja Israel, menjadi raja di Samaria. Ia memerintah empat puluh satu tahun lamanya.
2 Raja-raja 13:10
KonteksYoas, raja Israel
13:10 Dalam tahun ketiga puluh tujuh zaman Yoas, raja Yehuda, Yoas anak Yoahas, menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia memerintah enam belas tahun lamanya.
2 Raja-raja 13:2
Konteks13:2 Ia melakukan apa yang jahat i di mata TUHAN, dan ia hidup menuruti dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Ia tidak menjauhinya.
2 Raja-raja 25:25-28
Konteks25:25 Tetapi dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama, seorang yang asalnya dari keturunan raja, dan sepuluh orang bersama-sama dengan dia; mereka membunuh o Gedalya dan orang-orang Yehuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersama-sama dengan dia di Mizpa. p 25:26 Maka bangkitlah seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar, serta panglima-panglima tentara, lalu larilah mereka ke Mesir, q sebab mereka takut terhadap orang Kasdim itu.
Yoyakhin dikasihani
25:27 Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh tujuh bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, r raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.
25:28 Ewil-Merodakh berbicara baik-baik s dengan dia dan memberi kedudukan t kepadanya lebih tinggi dari pada kedudukan raja-raja yang bersama-sama dengan dia di Babel;
Nas : 2Raj 14:1
Raja ini mulai dengan baik, tetapi kemudian terjerumus dalam penyembahan berhala (2Taw 25:14), karena dia tidak bertindak "tidak dengan segenap hati" (2Taw 25:2); yaitu, tidak memutuskan untuk melakukan kehendak Allah apapun harganya. Yang penting untuk bertekun di dalam iman ialah keputusan yang kokoh untuk tetap setia kepada Allah dan perintah-perintah-Nya hingga akhir hayat kita di bumi ini, terlepas dari apa yang mungkin menimpa kita (Fili 3:8-16).